Penentuan Kadar Protein (Esbach)
- tujuan : untuk menentukan kadar protein yang terkandung didalam urine.
- metode: Esbach
- prinsip: reagen Esbach membentuk endapan dengan protein yang terkandung dalam urine dan endapan tersebut dibaca pada skala yang terdapat pada tabung Esbach yang dinyatakan dalam promil.
- bahan : urine, tissue.
- reagensia : Esbach
- alat : 1 set albuminometer komplit
- cara kerja :
- siapkan tabung albuminometer yang bersih dan kering dan perhatikan angka skala cukup jelas atau tidak
- isi tabung albuminometer tersebut dengan urine sampai tanda U dan tambahkan reagen sampai tanda R, lalu dikocok sampai homogen.
- tutup dengan penutup tabung dan letakkan pada tempat yang tertutup, simpan pada temperatur kamar selama 30 menit.
- interpretasi hasil: setelah 30 menit penyimpanan, baca ketinggian endapan protein tersebut.
NB: urine yang akan diukur kadar proteinnya harus memenuhi beberapa syarat:
- urine harus bersifat asam. jika tidak, urine harus di asamkan terlebih dahulu dengan asam tatrat dan di uji dengan lakmus biru.
- urine harus jernih, jika urine tidak jernih akan sulit ketika pembacaan hasil.
- berat jenis urine harus 1.012, jika BJ urine lebih besar dari angka tersebut urine harus diencerkan.
- kadar protein harus dibawah 4%
- reagen terbaik untuk pemeriksaan ini adalah reagen Tsuchiya, yang terdiri dari: asam phospor walfronat 1.5 gr, HCl 37% 5 ml, Alkohol 100ml.
- pembahasan: Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein dalam urin (proteinuria) dimana hasil positif ditunjukkan dengan adanya kekeruhan dan tingkat kekeruhan sesuai dengan kuantitatif protein (Kurniati, 2010). Sampel urin 24 jam yang telah terkumpul diukur volumenya. Tabung Esbach kemudian ditambahkan urin sampai tanda U dan reagen Esbach hingga tanda R, ditambahkan BaSO4 lalu ditutup. Tabung Esbach dibolak-balik beberapa kali agar urin dan reagen tercampur baik dan didiamkan selama 30 menit dan terakhir diukur ketinggian endapan yang terbentuk. Pada uji Esbach hasil positif palsu dapat terjadi bila urin sampel sifatnya terlalu basa atau terlalu encer. kadar protein dalam urine bisa disebabkan oleh protein yang tidak berhasil difiltrasi oleh glomerolus ginjal.
Sc: Drs. M. Faisal. A.DJ (2016)
0 komentar
Tinggalkan komentar anda disini...